carnoky.com – Pembahasan ongkos haji yang diusulkan oleh Kementerian Haji dan Umrah masih dalam tahap awal dan akan berlangsung secara dinamis. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj, pada Rabu (29/10). Usulan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang diajukan pemerintah mencakup rata-rata biaya per jemaah sebesar Rp88,4 juta. Dari total tersebut, komposisi nilai manfaat mencapai Rp33,48 juta, atau sekitar 38 persen dari BPIH, sedangkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) berada di angka Rp54,92 juta, sekitar 62 persen dari BPIH.
Mustolih menambahkan bahwa faktor-faktor seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar dan riyal, harga avtur, serta biaya penerbangan akan memengaruhi ketetapan biaya tersebut. “Saya kira ini masih menjadi tawaran awal. Kondisi ekonomi yang dinamis membuat kita perlu memantau perkembangan lebih lanjut,” ujarnya.
Bagi masyarakat yang berencana berangkat haji tahun depan, harapan adanya penurunan BPIH diungkapkan. Namun, tantangan mengenai keberlanjutan keuangan haji menjadi pertimbangan penting. Mustolih menegaskan, subsidi bagi jemaah haji yang menunggu juga harus menjadi fokus, mengingat ketidakpastian yang ada.
“Apakah jemaah haji tunggu akan mendapat subsidi yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya? Ini perlu didiskusikan,” kata Mustolih. Untuk itu, Kementerian Haji dan Umrah bersama Komisi VIII DPR RI akan terus melakukan dialog publik guna menjamin bahwa kebijakan BPIH dapat lebih proporsional dan mengikuti aspirasi masyarakat. Pembahasan ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang bijaksana bagi jemaah haji di masa mendatang.
Leave a Reply